Mungkin Anda pernah belajar tentang proses terjadinya bayi dalam pelajaran biologi atau pendidikan seks di sekolah.
Anda mungkin ingat guru Anda dengan nada datar menerangkan bahwa secara normal seorang pria memancarkan jutaan sperma ke dalam vagina seorang wanita ketika sedang bersetubuh dan sperma-sperma tersebut berebutan masuk ke dalam saluran telur (tuba fallopi). Di sana, apabila Anda berhubungan seks tepat pada satu atau dua hari dalam sebulan ketika telur pasangan Anda dilepaskan dan ovarium dan berjalan di salah satu saluran telur, sperma dan telur itu akan bertemu.
Apabila salah satu sperma berhasil menembus dinding telur, pembuahan terjadi, dan kehamilan dimulai. Apabila kondisinya ideal dan Anda serta pasangan Anda tidak menggunakan alat kontrasepsi, maka peluang untuk terjadinya kehamilan adalah satu banding lima pada setiap bulan.
Bagi yang sudah lupa pelajaran biologi atau ketika pelajaran itu diberikan tidak masuk sekolah alias bolos, simak petualangan yang dialami sperma setelah hubungan intim berikut ini:
Oke, bayangkan, Anda salah satu di antara 200 juta sperma yang diejakulasikan oleh seorang pria normal ketika bersanggama. Mula-mula, Anda harus mencari aliran lendir alami yang dapat membawa Anda dan vagina ke mulut rahim.
Setelah berhasil melewati leher rahim (serviks uteri), Anda berenang di dalam rahim (uterus) sampai ke muara saluran telur (tuba fallopi). Karena setiap bulan wanita hanya memproduksi sebutir telur dan tidak tentu saluran mana yang berisi telur matang itu, maka soal saluran kiri atau kanan yang harus Anda ambil merupakan keputusan yang sangat penting. Apabila Anda memilih saluran yang salah berarti perjalanan Anda akan sia-sia karena energi yang Anda miliki hanya cukup untuk menjelajah satu saluran. Sekarang, anggap saja Anda telah menentukan pilihan yang benar. Di sini Anda harus berenang melawan arus, karena sel-sel pada dinding saluran pelan-pelan mendorong telur menuju ke rahim.
Dalam situasi ini, ada sperma yang menjadi bingung dan mulai berenang berputar-putar tanpa tujuan. Akan tetapi Anda termasuk sperma yang telah diprogram dengan baik sehingga tahu arah dan tujuan Anda. Akhirnya, Anda berjumpa dengan telur yang sedang dalam perjalanan. Anda salah satu di antara sekitar 300 peserta dalam petualangan mikroskopik selama beberapa jam yang berhasil sampai ke garis finish. Betapa pun besar kegembiraan yang Anda rasakan, Anda masih harus menembus dinding telur. Anda dan kawan-kawan yang berkumpul di sekitar telur mulai membentur-benturkan diri ke kulit luar Sel telur. Akhirnya, hanya satu di antara 300 sperma ini yang setelah berhasil menembus dinding akan diterima untuk membuahi telur. Apakah Anda sang juara itu? Mudah-mudahan.
Ketika masalahnya adalah Mandul
- Barangkali guru Anda tidak bercerita bahwa keadaan tidak selalu demikian. Kemandulan atau infertilitas biasanya didiagnosis setelah sepasang pria dan wanita telah mencoba menghasilkan pembuahan tanpa hasil selama 12 bulan atau lebih.
Nah, jika setahun telah berlalu, namun pasangan Anda masih belum hamil. Tiba saatnya bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter.
Ingat 40 persen penyebab sulitnya mendapatkan anak adalah akibat pria mempunyai masalah dalam peralatan reproduksinya.
Jika Anda memeutuskan untuk memeriksakan diri, beginilah yang akan terjadi.
Pertama, dokter akan mempelajari riwayat kesehatan Anda dan memberi Anda pengantar untuk pemeriksaan fisik lengkap. Apabila ini belum mengungkap masalah, Anda berdua akan menjalani uji diagnostik.
Ini berarti Anda harus menjalani analisis semen. Anda akan diminta melakukan masturbasi ke dalam sebuah mangkuk di rumah kemudian membawa sampel itu kepada dokter sesegera mungkin, atau dokter mungkin meminta Anda melakukannya di sana. Anda sekurangnya harus menyediakan tiga sampel dengan selang waktu dua hingga empat minggu, karena hitungan sperma dapat berubah-ubah.
Berikut ini beberapa hal yang akan diperiksa:
- Hitungan sperma (sperm count). Angka yang normal untuk ini adalah 200 juta per sentimeter kubik.
- Kelincahan gerak (motilitas). Uji ini, yang diberi nilai dari buruk sampai istimewa, menyatakan tingkat aktivitas sperma. Jika sperma tidak bergerak, mereka tidak dapat sampai ke telur. Sederhana sekali.
- Morfologi. Ini memberi informasi tentang bentuk sperma Anda. Bisa mikro (dalam hal ini berarti terlalu kecil), bisa makro (dalam hal ini berarti terlalu besar). Ukuran yang diharapkan adalah sedang.
- pH. Semen harus bersifat agak basa -- 7,0 hingga 8,5.
- Viskositas. Semen harus mudah dituang.
- Volume. Yang normal dalam hal ini adalah dua hingga lima sentimeter kubik (kira-kira 1/2 hingga 1 sendok teh).
Apa yang tidak beres?
- Umumnya, penyebabnya adalah hitungan sperma (sperm count) rendah atau benih-benih tersebut sangat lamban, dalam arti sperma memerlukan waktu lama ketika berenang untuk bertemu dengan telur di saluran telur.
“Pria dapat memiliki hitungan sperma rendah karena beberapa alasan,” kata Donald I. Galen, M.D., direktur di In Vitro Fertilization and Reproduction Medical Division di San Ramon Regional Medical Center di San Ramon, California. “Merokok, penyalahgunaan alkohol, obat bius, terkena bahan kimia dan radiasi, penyakit sewaktu kanak-kanak seperti campak dan trauma terhadap organ seksual dapat mengurangi hitungan sperma pada pria.”
Varikokel--varikose atau pembesaran vena dalam skrotum (kantung zakar) -- juga dapat menurunkan hitungan sperma, kata Fred Licciardi, M.D., profesor obstetri dan ginekologi di New York University School of Medicine di New York City. Testis memerlukan suhu kira-kira dua derajat lebih rendah daripada temperatur tubuh yang lain agar dapat memproduksi sperma. Akan tetapi varikokel menyebabkan temperatur dalam testis naik dan membunuh sperma.
Penyebab lain kemandulan pada pria di antaranya adalah tersumbatnya vas deferens (saluran yang mengalirkan sperma dari testis ke penis), kanker testis, infeksi, trauma, dan antibodi yang melekatkan diri pada sperma sehingga sulit bergerak dan karena itu rentan terhadap penghancuran oleh sel-sel darah putih. Antibodi bisa muncul akibat infeksi atau trauma pada testis. *
Sumber:Age Erasers For Men
Penulis:Zrp
source : Kompas.com
No comments:
Post a Comment