Konsultasi pasang iklan
Mau pasang Iklan

Kami menyediakan baby sitter

Trampil , siap kerja untuk Bayi , Balita dan perawat

Hub. Yayasan Citra Sari Mandiri

Ibu Sari : 021.7115.9567 - 021.9826.3275

Daerah Meruya - Bisa antar
Dicari Supervisor - Karyawan TOKO pria - wanita
Tang City dan Taman Palem dan Poris
Telp . 021.9140.9440

LOWONGAN KASIR - WAITER - TUKANG MASAK
WANITA
0817.9108.005
..<< Keluarga Sehat >>..

Friday 5 September 2008

Optimalkan Potensi Diri

Banyak cara dilakukan orang untuk menyembuhkan suatu penyakit. Selain dengan obat-obatan modern, pengobatan juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan meditasi. Pengobatan meditasi yang dilakukan warga Muncah, kawasan Bali, cukup menarik minat wisatawan yang sedang berkunjung ke Bali.

Sepintas, sejumlah turis asing melakukan gerakan meditasi seperti tengah kesurupan. Tubuh mereka berguncang keras tanpa bisa dikendalikan. Mereka juga sesekali berteriak histeris tanpa sebab dan terkadang mengamuk seperti hendak meluapkan emosinya. Jangan salah, meski tubuhnya terguncang mereka masih sadar dengan apa yang dilakukannya.


Teknik tidak lazim ini adalah sebuah cara pengobatan kuno yang dikenal dengan nama body meditasi. Hampir menyerupai meditasi, teknik pengobatan ini memusatkan kekuatan energi alami yang berada di dalam tubuh pasien sebagai obatnya. Proses pembangkitan energi ini dipercaya dapat menimbulkan gerakan alami pada semua organ tubuh sehingga dapat memurnikan dan menetralisir berbagai penyakit bersifat fisik dan psikis manusia.

Uniknya, selain melakukan kontak fisik seperti disentuh atau dipukul dengan sebatang kayu oleh yang mengobati, pengobatan juga bisa dilakukan dengan berkonsentrasi pada energi alam bawah sadar dirinya.

Meski tanpa teknologi canggih, teknik pengobatan ini dirasakan manfaatnya oleh para pasiennya. Mereka mengaku kesehatannya mengalami peningkatan drastis setelah melakukan pengobatan itu.

Salah satunya adalah Jeff, pasien dari Inggris. Sejak melakukan pengobatan itu, pecandu narkoba kelas berat dinegaranya itu, kini mampu melepaskan ketergantungan pada narkoba.

Teknik pengobatan Body Meditasi ini, kini terus dikembangkan oleh Ketut Widyana. Menurutnya, telah ribuan turis asing dari 108 negara, telah mengikuti pengobatan dengan teknik ini.

Bicara soal meditasi, orang sering membayangkan ritual tersebut sebagai kegiatan duduk diam dalam posisi bersila dengan mata terpejam selama waktu tertentu. Ternyata, meditasi tidak selalu seperti itu. Cara dan konsepnya bisa berbeda-beda sesuai aliran yang dianut.

Dalam buku Meditasi Mencapai Hidup Bahagia karangan Prof Dr dr Luh Ketut Suryani, psikiater dan dosen Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, meditasi diartikan sebagai proses pemusatan perhatian, yang menyebar menjadi satu perhatian, yang dilakukan secara sadar.

Dengan meditasi, seseorang bisa belajar menjalani hidup dengan baik atas dasar keinginannya sendiri dan mencoba mengatasi masalah yang dihadapi. Apa pun yang terjadi selalu diterima dan disyukuri. Perasaan inilah yang menimbulkan keinginan untuk menikmati hidup dari sisi baiknya. Akhirnya, hidup menjadi terasa menyenangkan.

Guru besar ini juga menyatakan, dengan melakukan meditasi semua organ, sel, dan zat dalam tubuh akan mengalami proses homeostatis, bergerak dan berfungsi dalam keadaan seimbang, serta bekerja dalam keadaan teratur. Semua alat tubuh bekerja maksimal dengan mengeluarkan tenaga seminimal mungkin.

"Meditasi menimbulkan respons relaksasi yaitu integrasi respons mind-body (pikiran-tubuh) yang meliputi penurunan pemakaian oksigen, denyut jantung, pernapasan, tekanan darah, dan kadar asam laktat dalam serum; peningkatan resistensi kulit, serta perubahan aliran darah," katanya.

Menurut Suryani, pada dasarnya ada dua cara untuk melakukan meditasi, yakni meditasi "konsentrasi" dan meditasi "merasakan". Pada meditasi "konsentrasi", kita memusatkan satu keadaan (terutama melihat dan mendengar) pada objek tertentu.

Sedangkan pada meditasi "merasakan" kita mencoba menyadari keadaan secara menyeluruh dengan merasakan proses keadaan itu. Meski berbeda dalam mencapai perubahan kesadaran, keduanya mempunyai tujuan yang sama yakni membawa seseorang menghayati fungsi fisik dan mental pada tingkat kesadaran yang berbeda dari biasanya.

Pada meditasi "konsentrasi", pikiran, perasaan, dan kemauan dipusatkan pada subordinasi menetap tertentu. Perhatian dipusatkan pada satu rangsangan yang datang berulang-ulang seperti kata, suara, doa, ungkapan, pernapasan atau objek visual tertentu.

"Jika pikiran menyimpang, kita secara pasif mengabaikan gangguan itu dan kemudian tiba-tiba menyadari gangguan itu, maka pemusatan perhatian diulang kembali pada rangsangan meditatif. Jika mampu mengembangkan meditasi, maka peningkatan perasaan terjadi, yaitu dari relaksasi meningkat ke dalam perubahan emosional dan kognitif yang jelas. Keadaan ini disebut sebagai kesadaran berubah," katanya.

Ada banyak cara untuk mengalihkan berbagai perhatian menjadi satu perhatian. Cara yang dipilih tergantung dari aliran yang dianut. Ada yang memusatkan pada nyala lilin, potret, pengaturan napas, menghitung, mengucapkan mantra atau memusatkan pada gerakan-gerakan tubuh.

Pemusatan perhatian ini perlu untuk melatih seseorang memikirkan sesuatu dengan penuh perhatian, untuk menyelami lebih dalam suatu masalah dan untuk menyeimbangkan kondisi tubuh.

Pada meditasi "merasakan proses", kita merasakan jalannya kerja pikiran, perasaan, dan kemauan merasakan proses energi dalam tubuh atau proses penyatuan energi luar dan dalam tubuh. Cara ini untuk melatih kemampuan memusatkan perhatian pada proses yang sedang berlangsung.

Kehidupan ini dinamis, bergerak, dan berubah setiap saat. Di luar diri kita semua objek bergerak. Di dalam diri kita semua energi juga bergerak. Meditasi dengan cara ini adalah untuk melatih memusatkan perhatian dengan merasakan energi yang ada dan gerakan energi di luar diri kita tanpa mengganggu gerakan energi-energi itu.

Sementara itu Merta Ada, guru meditasi Bali Usada Meditasi, mendefinisikannya sebagai teknik menjaga kesehatan melalui latihan konsentrasi pikiran agar lebih waspada dan bijaksana. Orang dilatih untuk menghilangkan reaksi terhadap hal-hal buruk yang tersimpan dalam memorinya.

Dalam konsep Merta Ada, apa pun yang bergetar di memori, akan bergetar di badan kita. Begitu pula sebaliknya. Misalnya, kalau tidak suka pada seseorang, maka badan kita akan panas.

Di antara badan dan memori ini ada sensasi. Orang yang memiliki pikiran harmonis, bisa merasakan apa yang terjadi di badannya. Kalau terus dirasakan, perlahan-lahan reaksi marah atau benci di badan berganti dengan sadar bijaksana. (dari berbagai sumber/Tri Wahyun)

Source : Suarakarya-online.com

No comments:

Join My Community at MyBloglog! Sexual Health Blogs - Blog Catalog Blog Directory Digg!

Powered by FeedBurner

Custom Search

Topic Lainnya :

Info HandPhone | Price List