Akupunktur untuk Rambut Rontok

Lina (23) pada akhir Juli lalu mengaku sangat gelisah, karena rambutnya yang hitam legam itu mulai rontok dalam jumlah yang cukup banyak.

Sudah mencoba aneka produk perawatan rambut untuk mencegah rambut rontok, namun masalahnya tak kunjung selesai. Bahkan, ia tidak berani menyisir rambut, karena dalam satu kali sisir, rambut yang tertinggal lebih dari sepuluh helai.

Seorang teman menganjurkan untuk mengikuti terapi akunpuktur pada Juliana Tjandra, seorang akupunkturis yang sehari-hari praktek di Klinik Vikris, di bilangan Jakarta Barat. Dalam satu bulan terakhir ini, kondisi kesehatan rambutnya mulai membaik. Memang, kerontokan masih terjadi, namun jumlahnya sudah dibawah angka sepuluh.

Juliana menuturkan, akupunktur dapat mengatasi masalah kerontokan rambut karena terapi itu mampu merangsang kulit kepala untuk melancarkan aliran darah serta menguatkan akar rambut yang mengumpul dibawahnya.

"Dengan lancarnya aliran darah, pertumbuhan rambut akan lebih mudah. Akar rambut menjadi kokoh, sehingga tidak mudah berguguran," katanya.

Ditambahkan, akupunktur juga memperbaiki keseimbangan fungsi saraf (system saraf otonom), menghilangkan kram pembuluh darah setempat, mengatur peredaran darah kulit kepala agar dapat menyerap nutrisi pada rambut. Sehingga kerontokan rambut dapat dicegah.

"Mengikuti terapi ini harus sabar karena pengobatannya tidak sekali dating langsung sembuh. Melainkan memakan waktu yang cukup lama. Paling tidak pasien harus datang 12-15 kali pertemuan," ujar Juliana.

Dalam mengobati pasien yang masalah dengan rambut, ia tidak hanya menancapkan jarum-jarum akupunktur di bagian kepala tempat rambut yang menipis/botak saja, melainkan berusaha menguatkan organ tubuh yang memicu kerontokan tersebut.

"Jika hanya menancapkan jarum di kepala (lokal) hasilnya tidak akan bertahan lama. Agar tahan lama, harus dicari sumber kerontokannya. Bagian itulah yang terlebih dahulu harus dibenahi. Tidak bisa diobati gejalanya saja, tetapi juga harus diobati akar penyebabnya," katanya.

Misalnya, jika kerontokannya disebabkan kelainan hormon, ginjal atau paru-paru pasien melemah, maka bagian tersebutlah yang dikuatkan terlebih dahulu. Ginjal dan paru-paru, menurut ilmu akupunktur berhubungan erat dengan rambuat. "Perhatikan kalau seseorang sudah berumur, ginjalnya melemah, rambutnya akan memutih," paparnya.

Jika menemui pasien yang demikian, Juliana akan menguatkan paru-paru dan ginjalnya terlebih dahulu. Biasanya yang ditusuk bagian adalah bagian pinggang dan punggung atas. Sedangkan, jika rambut rontok disekitar pelipis, ia akan menguatkan saraf-saraf mata terlebih dahulu.

Agar hasilnya optimal, sebelum menancapkan jarum, Juliana akan mengetuk-ngetuk permukaan kulit kepala pasien dengan alat bintang 7 --bentuknya seperti palu kecil terbuat dari karet, pada "kepala" palu terdapat 7 jarum. Lamanya pengetukan 2-3 menit. Setelah jarum ditancapkan di atas kepala (biasanya selama 20 menit).

Juliana akan menghangatkan titik-tiktik akupunktur dengan alat elektromagnetik (mirip lampu baca, tetapi tidak mengeluarkan sinar, hanya hawa panas). Lamanya penghangatan sekitar 20 menit, tetapi tempatnya berpindah-pindah agar hangatnya merata.

Jika perlu, Juliana juga akan memberi suplemen dan ramuan herba kepada pasien yang membutuhkan. Karena selain perawatan dari luar, makanan memainkan peranan yang tak kalah penting dalam pembentukan rambut sehat.

Para ahli menyarankan, agar cukup mengkonsumsi sumber protein yang rendah lemak, seperti ikan mas, daging ayam kampong, biji-bijian, buah-buahan, polong-polongan termasuk kacang kedelai (susu kedelai, tahu, tempe , rumput laut, telur, susu tanpa lemak serta keju.

Dalam mengobati, Juliana selalu menyarankan agar pasien hidup teratur, istirahat cukup, mengatur emosi agar tetap tenang dan tidak lupa memilih makanan dan minuman yang bermanfaat untuk kesehatan. Agar hasilnya optimal, Juliana menambahkan, kerjasama dengan pasien sangat dibutuhkan. Jika tidak, mustahil akan berhasil.

Juliana mengungkapkan, masalah kerontokan rambut yang di masa lalu hanya dialami orang yang sudah tua, kini telah melanda generasi muda. Ia menilai, pemicunya adalah stress akibat terlalu banyak dibebani tugas sekolah atau di kampus. Mereka tidak sempat memikirkan nutrisi untuk rambut karena sibuk belajar.

Ada pula pasien yang mengeluhkan kebotakan atau ketipisan rambut karena faktor keturunan. Juliana menilai, tidak ada hubungan antara rambut rontok dan kebotakan dengan keturunan. "Tumbuhnya rambut, baik halus maupun kasar, bercahaya atau kusam sangat berhubungan dengan lingkungan, makanan dan gaya hidup seseorang," kata Juliana menegaskan.

Oleh sebab itu, ia meminta agar kita menjaga asupan makanan yang tepat. "Jika tubuh kita sehat maka rambutpun akan ikut sehat," katanya.

Juliana menegaskan, ada hubungan yang sangat kuat antara ketidakseimbangan organ dengan perubahan warna maupun kualitas rambut seseorang (rontok, uban, kasar atau halus). Kelainan syaraf mata disekitar dua sisi dahi, misalnya, dapat menggersangkan akar-akar rambut rambut disekitarnya.

"Mata lelah dapat menimbulkan pegal linu pada bahu. Hal itu membuat elastisitas pembuluh darah kurang baik. Sehingga peredaran darah terganggu. Karena itu, nutrisi yang seharusnya dapat mencapai kulit kepala, terhambat jalannya sehingga memicu kerontokan rambut disekitarnya," papar Juliana.

Hidung yang bermasalah (sinusitis dan alergi) dapat menimbulkan kerontokan rambut pada dahi, terutama bagian tengah. Sedangkan lambung (pencernaan) dan usus tidak dapat menyerap nutrisi yang cukup. Hal itu dapat menyebabkan kerontokan pada di puncak kepala. (Tri Wahyuni)

Source : Suarakarya-online.com